DINASTI UMAYYAH
April 19, 2020
Ayyaw,,, I’m Ralie. I love Blue so much, because Blue is
me and I is Blue. Let’s read the information about Dinasti Umayyah, bellow, wish u
like it, and happy reading.
DINASTI UMAYYAH
Pemimpin Berkeadilan, Dinasti Umayyah
Dinasti
Umayyah
Dinasti Umayyah yang diawali kepemimpinan pada awalnya Muawiyah yang memiliki kekuasaan
terbatas karena beberapa wilayah Islam tidak mengikuti kekhalifahannya. Dan
penduduk Irak tetap mengangkat Hasan putra kedua Khalifah Ali bin Abi Thalib
sebagai khalifah, kemudian Muawiyah membuat sebuah perjanjian (661 M / 41 H)
dengan Hasan. Isi perjaanjian itu adalah penggantian pemimpin akan diserahkan
kepada umat Islam sesuadah masa Muawiyah berakhir, perjanjian ini mempersatukan
umat Islam kembali menjadi satu kepemimpinan di bawah Muawiyah dan mengubah
sistem Khalifah menjadi kerajaan. Kekuasaan Bani Umayyah kurang lebih 90 tahun.
Sejarah
Berdirinya Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah yang dirintis oleh Umayyah di bawah pimpinan seorang gubernur pada zaman Walid Ibn Abd al Malik. Puncaknya ketika kematian Khalifah Ali bin Abi
Thalib (40 H/660 M), penduduk di Iran menobatkan al-Hasan putra kedua Ali bin
Abi Thalib sebagai khalifah, sedangkan Muawiyyah gubernur Suriah juga
menobatkan dirinya senagai Khalifah.
Muawiyah
adalah sosok yang ahli dan paling menguasai dalam bidang politik, cerdik, ahli
siasat, penguasa yang kuat dan bagus planningnya
dalam urusan pemerintahan.
Kemudian
untuk meredam gejolak yang terjadi al-Hasan membuat perjanjian dengan Muawiyah,
kemudian dengan itu Muawiyah mendirikan sebuah Daulah yang disebut Daulah
Umayyah, nama yang diambil dari nama Umayyah bin Abd Syams, Datuk Muawiyah ,
Daulah ini berkuasa selama kurang lebih 90 tahun dengan 14 orang Khalifahnya.
Pembagian
Dinasti Umayyah
1.
Masa
Pertumbuhan
2.
Masa
Kemajuan
3.
Masa
Kemunduran
Masa
Pertumbuhan
Para
Khalifah Dinasti Umayyah
1.
Muawiyah
I bin Abi Sufyan
Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah I bin Abi Sufyan
(12 rabi’ul Awal 41H – Rajab 60 H/661-680 M). Muawiyah di samping sebagai
pendiri Daulah Bani Umayyah juga sekaligus menjadi Khalifah pertama. Ia
memindahkan ibu kota kekuasaan Islam ke Damaskus. Muawiyah dipandang sebagai
pembangun Dinasti, keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalam
perang saudara di Siffin dicapai melalui cara yang curang bahkan ia dituduh
sebgai pengkhianat agama Islam.
2.
Yazid
bin Muawiyah
Khalifah Yazid (Rajab 60 H – Rabi’ul Awal 60 H / 680-683
M) merupakan putra dari Muawiyah. Lahir pada 22H/643M, dan menjabat diusia 34
tahun. Yazid meninggal pada tahun 64H setelah memerintah selama 4 tahun dan
digantikan oleh Putranya Muawiyah II.
3.
Muawiyah
bin Yazid (Muawiyah II)
Muawiyah bin Yazid (15 Rabi’ul Awal 64H – Dzulhijjah 64
H/683-684 M) menjabat sebagai khalifah diusia 23 tahun, ia bukan berwatak keras
atau pun menyukai permusuhan. Ia memerintah selama 6 bulan, bahkan ada beberapa
yang menyatakan ia memerintah selama 40 hari. Ia mengalami tekanan jiwa yang
kuat karena tidak sanggup memimpin dan meikul jabatan.
Kemudian
setelah meninggal ia digantikan oleh putranya Muawiyah II bin Yazid, yang
memerintah hanya selama 3 bulan lalu sakit-sakitan dan meninggal dunia,
berakhirlah sudah masa pemerintahan Bani Umayyah dari Abu Sofyan dan beralih ke
keturunan al-Hakam Abu Ash’bin Umayyah yaitu Marwan bin Hakam.
4.
Marwan
bin Hakam
Marwan (3 Dzulqa’idah 64 H – 27 Ramadahan 65 H/ 684-685M)
sebagai khalifah. Terdapat kemajuan Islam dimasa pemerintahan Marwan
yaitu, seorang dokter beragama Yahudi
asal Persia yang berhasil menerjemahkan naskah Suriyah tentang ilmu kedokteran
dan pengobatan ke dalam bahasa Arab yang merupakan prestasi pertama ilmiah
menggunakan bahasa Arab.
5.
Abdul Malik bin Marwan
Abdullah bin Marwan (27 Ramadhan 65H – 14 Syawal 86 H/
685-705 M) dilantik sebagai khalifah setelah kematian ayahnya. Di bawah
kepemimpinan Marwan mencapai kejayaan, hal yang pertama dilakukannya adalah:
1.
Menyatukan
kembali kekuasaan politik bani Umayyah yang sempat terpecah di era sebelumnya,
2.
Membangun
dan mengorganisir kekuatan militer.
3.
Memperkenankan
Dinar dan Dirham yang dicetak pada masa pemerintahannya.
4.
Mempertegas
tata administrasi dan birokrasi
5.
Memutuskan
Bahasa Arab sebagai bahasa resmi seluruh wilayah Daulah Umayyah.
6.
Menciptakan
mata uang yang beragam di seluruh wilayah.
7.
Menyempurnakan
pelayanan pos untuk memhubungankan ibu kota satu dengan lainnya.
6.
Al-Walid
bi Abdul Malik
Khalifah Abdul Malik (14 Syawal 86H – 15 Jumadil Akhir
96H/705-715 M) adalah orang kedua yang terbesar disebut sebagai “pendiri kedua”
pada kedaulatan Umayyah. Pada masa pemerintahannya terjadi kemapanan politik
yang mengakhiri priode transisi. Gerakan-gerakan oposisi dan kelompok penekanan
telah dipadamkan sehingga kekuatan khalifah cukup kuat, dengan berfokus pada
konsolidasi politik dan politik luar negeri.
7.
Sulaiman
bin Abdul Malik
Sulaiman bin Abdul Malik (15 Jumadil Akhir 96H – 10
Shafar 99H/ 715-717 M) menjadi khalifah pada usia 42 tahun, masa pemerintahnnya
berlangsung selama 2 tahun 8 bulan. Pada masa pemerintahannya ia berhasil menyelesaikan
pembangunan masjid yang diberi nama Umawi yang dikenal megah dan Agung di
Damaskus.
8.
Umar
Bin Abdul Aziz
Umar Bin Abdul Aziz (10 Shafar 99H – 20 Rajab
101H/717-720 M), nama lengkapnya adalah Umar
bin Abdul Azizi bin Marwan bin Hakam bin Harb bin Umayyah. Pada masa pemerintahannya ia sangat berjasa ketika menerapkan kebijakan kondifikasi hadist-hadistNabi Saw, secara resmi untuk pertama kalinya. Memiliki perhatian tinggi pada
cabang pengobatan atau kedokteran. Pada bidang ekonomi Umar sangat memperhati
dan memelihara rakyat kecil. Umar meninggal dunia di Dir Sim’an, sebuah kota di
wilayah Hism pada 20 atau 25 Rajab 101 Hijriyah dalam usia 36 tahun 6 bulan.
9.
Yazid
bin Abdul Malik
Yazid bin Abdul Malik (20 Rajab 101H – 26 Sya’ban
105H/720-724) menjabat sebagai khalifah kesembilan Daulah Bani Umayyah pada
usia 36 tahun. Ia meninggal dunia pada
usia 40 tahun. Masa pemerintahannya hanya berkisar selama 4 tahun satu bulan,
ia meninggal akibat tekanan batin ditinggal oleh wanita yang ia cintai.
10. Hisyam bin Abdul Malik
Khalifah Hisyam
bin Abdul Malik (26 Sya’ban 105H-6 Rabius Tasani 125H/724-743 M) dicatat
sebagai khalifah yang sukses. Ia memerintah dalam waktu yang panjang yaitu 20
tahun. Ia dapat pula dikategorikan sebagai khalifah Umayyah yang terbalik
karena karekternya yang pemurah, gemar kepada keindahan, berakhlak mulia dan
teliti dalam hal keuangan, bertakwa dan adil.
11. Walid bi Yazid
Walid bin Abdul Aziz bin Abdul Malik (6 Rabius Tasani
125H – 27 Jumadil Akhir 126H/743-744 M) dilahirkan pada 90 hijriyah. Kebijakan
pertama yang ia lakukan adalah melipatgandakan bantuan kepada orang tua yang
tidak memiliki keluarga dan tidak ada yang mengurus. Ia memerintah selama satu
tahun dua bulan 22 hari saja.
12. Yazid bin Walid
Yazid bin Walid (27 Jumadil Akhir 126H – 7 Dzulhijah 126
H/ 744 M) adalah khalifah yang termasuk kurang tercatat dalam sejarah. Dialah
satu-satunya khalifah yang dilahirkan di dekat Ka’bah. Masa pemerintahannya
kurang dari 2 tahun.
13. Ibrahim bin Walid bin Abdul Malik
Ibrahim (7 Dzulhijah 126H – 14 Shafar 127H/ 744-745 M)
menjabat sebagai khalifah ke-13 Daulah bani Umayyah menggantikan saudaranya
Yazid bin Walid. Karena saat itu keadaan sedang terguncang sehingga banyak yang
tidak menyetujui akan naiknya Ibrahim.
14. Marwan bin Muhammad
Marwan bin Muhammad (14 Shafar 127H – 132H/745-750 M)
merupakan seorang ahli negara yang bijaksana dan seorang pahlawan. Khalifah
Marwan terbunuh pada tanggal 27 Dzulhijjah 132 H.
Masa
Kemajuan
Kemajuan
yang Dicapai
Periode kejayaan Dinasti Umayyah secara resmi baru
dimulai setelah berakhirnya peperangan, antara keturunan Marwan ibn al-Hakam
dengan Abdullah ibn al-Zubair.
1. Orang-orang
Arab telah banyak memeluk agama Islam dan mulai pandai menggunkan bahasa Arab
2. Bidang
pembnagunan juga menjadi perhatian para Khalifah Bani Umayyah.
3. Pemisahan
kekuasaan, terjadi dikotomi kekuasaan agama dan kekuasaan politik.
4. Organisasi
tata usaha negara terpecah menjadi bentuk dewan.
5. Banyak
dibanun masjid dan kuttab terbesar pada masa Umayyah yang bnayak didalamnya
tenang ilmu dan terjemahan dalam bahasa Arab.
6.
Percetakan
uang, yang terjadi pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan.
7. Perkembangan
pada bidang arsitektur, Kubah Sakhra di Baitul Maqdis yang didirikan pada masa
khalifah Abdul Malik Ibn Marwan 619 M.
8.
Penyempurnaan
penulisan al-Qur’an dan Hadis dengan memberikan titik dan baris pada hurufnya.
9. Pemerintah memberikan dorongan kuat dalam
bidnag ilmu pendidikan dengan menyediakan sarana dan prasarana. Dan
berkembangnya ilmu-ilmu agama, seperti tafsir, ilmu hadis, ilmu fiqih, ilmu
bahasa, ilmu kalam, ilmu tasawuf, dan ilmu arsitektur.
10. Para Khalifah juga memperhatikan perkembangan dalam
ilmu-ilmu lain, seperti ilmu sejarah, geografi, Qur’an, Hadist, dan Fikih.
Masa Kemunduran
Masa
keruntuhan/kemundurah Bani Umayyah berada di bawah pimpinan Khalifah, Umar Bin
Abdul Malik, Yazid Bin Abdul Malik Bin Marwan, Hisyam Bin Abdul Malik, Al-Walid
Bin Yazid Bin Abdul Malik, Yazid An-Naqish, Abu Khalid Bin Al-Walid, Ibrahim
Bin Al-Walid Bin Abdul Malik.
1. Sistem pergantian Khalifah adalah sesuatu yang baru bagi penduduk Arab sehingga mereka
belum terbiasa dan terjadi persaingan yang tidak sehat.
2. Terjadinya
perpecahan antar suku, suku Arab Utara (Irak) Mudariyah dan suku Arab Selatan
(Suriah) Himyariyah.
3. Banyak
gerakan-gerakan dan kelompok pemberontak yang terus berkembang yaitu kelompok
Syi’ah dan Khawarijh.
Dinasti Umayyah, Banyak konflik dalam pemerintahan, politik, ekonomi, sosial budaya, pengkhianatan, pendustaan, kepemimpinan memnag memiliki banyak halang rintang dan cobaan, jangan memimpin hanya karena terlena akan jabatan dan keuntungan, ketika menjadi pemimpin banyak amanah dan tanggung ajwab yang dipindahkan dan diampukan ke pundak mu maka bersikap bijaklah dan menjadi pemimpin yang AMANAH.
See u, i'm Ralie :)
|
0 komentar