Tips Manajemen Waktu; Manusia Produktif
"Do the best for today so u can guess what u get tomorrow”
Lakukan usaha terbaik hari ini untuk menjemput sukses esok hari
Manajemen Waktu yang cerdas akan membantu Mahasiswi Produktif wah tidak hanya Mahasiswi saja ya namun pelajar, dan bahkan orang tua, kita semua harus cerdas dalam me-manajemen waktu agar list prioritas tidak hanya menjadi sebuah planning.
TIPS MANAJEMEN WAKTU
1. Mulailah HARI INI
Tips Manajemen Waktu; Manusia Produktif |
2. Prioritas diatas Prioritas
Kamu harus mempersiapkan 70% ikhtiar kamu untuk menyokong sesuatu hal yang menjadi prioritas kamu, kemudian 30% nya adalah dimana kamu melakukan hal-hal kecil lainnya.
3. Buat Jadwal
Yang terpenting lagi, kamu harus terstruktur jangan lalai dalam hidup Ini sebab siapa yang lalai alih-alih menuai Bahagia esok lusa tak elak ia yang akan menderita. Buatlah jadwal kegiatan kamu setiap harinya terus di list semua tugas-tugasnya tempelin tuh besar-besar di dinding kamar, meja belajar jadiin wallpaper HP (jadi ga photo doi tuh wallpapernya sksksk becanda ya) dan ada baiknya setiap hari kamu menambah kegiatan bermanfaat seperti berapa jam untuk membaca buku per harinya, berapa jam mengaji per harinya, berapa jam doa dan dzikr per harinya.
4. Tegas Pada Diri Sendiri/Komitmen
Tegas Pada Diri Sendiri |
Bayangin kamu udah buat list banyak ditempelin di dinding terus jadi wallpaper HP tapi kamunya ga komitmen dalam menjalankannya wah jangan ya, salah satu tegas itu kamu boleh pakai stopwatch ketika main HP jadi buat 1 jam di stopwatchin khusus untuk main HP (kejam-kejam masa main aja di waktuin) wah wah ini namanya tegas dan disiplin pernah ga sih kamu rencananya main HP 20 menit ehh tbtb udah 2 jam aja udah 5 jam aja eh 24 jam main HP semua, eyyyy ga boleh ya. Karena itu kamu harus tegas pada diri sendiri dan komitmen menjalankan Listnya.
5. Continue (Berkelanjutan)
Pernah dengar ga ungkapan Ibadah itu tidak terletak banyaknya namun seberapa istiqomahnya (berkelanjutan) kamu menjalankannya. Ini khusus untuk ibadah sunnah ya, seperti sholat dhua hari ini kamu sholat 10 rakaat atau malah 12 rakaat namun esok lusa kamu tidak melakukannya atau hanya 2 kali seminggu itu kurang tepat ya namun lakukanlah rutin walau hanya sedikit 2 atau 4 rakaat namun setiap hari dengan ikhlas tentu saja. Ini sama dengan kamu memporsir diri kamu untuk bekerja hari ini 20 jam atau untuk produktif hari ini sampai kamu memangkas waktu istirahat, kemudian esok lusa kamu menggunakan waktu untuk istirahat full atau rebahan santuy seperti balas dendamkarena sudah letih kemarin “wah ga papa dong aku rebahan hari ini, kan kemarin udah kerja lembur bagai kuda ”. Yang tepat adalah bagaimana kamu kontinu dalam memanfaatkan waktu setiap harinya cerdas mengatur waktu yang mana untuk bekerja, belajar, istirahat, dan hiburan sehingga hari-hari kamu adalah hari yang produktif dan berjalan dengan baik.
NB :
• “Meski waktu dan jarak membatasi namun ukhuwah tetap menyatukan kita dalam jalinan kasih dan berbagi dalam Kebaikan”.
• Do the best for today so u can guess what u get tomorrow.
• “Saya Mau Berubah atau Diubah”.
• Hari ku esok hari adalah bagaimana Ikhtiar ku hari ini.
• siapa yang lalai alih-alih menuai Bahagia esok lusa tak elak ia yang akan menderita.
• Ibadah itu tidak terletak banyaknya namun seberapa istiqomahnya (berkelanjutan) kamu menjalankannya.
Sekelibat Kata
"Apabila seseorang begitu menikmati kesendiriannya. Ketahuilah, dia menyimpan rahasia yang indah. Dan apabila dia mempersilakanmu masuk, berarti kamu lebih indah dari rahasia itu.”
Mercusuar; yang menjulang itu adalah Harapan, Keyakinan dan Semangatlah yang menyinarinya, Kemudian Ikhtiar (Doa+Usaha) adalah Pondasinya Source: Koleksi @rhlie_ |
Untuk kamu
Sahabatku, aku tahu sayapmu lemah
Dengan semangat yang hampir patah
Sayapmu rapuh, pun hatimu luluh lantak
Istirahatlah untuk sejenak mengenang
Memejam untuk melihat dalam kenang
Kedua orang, yang lebih berjuang
Lebih dari kamu berjuang, kedua orang Ayah-Ibu
Ini Pilihanku
Yakin dan percaya
Untuk jembatan yang bergoyang
Barang sekejap aku memejam
Untuk mengulang pesan Ayah-Ibu
Kemudian lantang aku berpegang dalam Ikhtiar
Untuk jalan itu, jangan khawatir
Tetap ada untuk kamu yang percaya
Tetap landai untuk kamu yang berdoa
Tetap lapang untuk kamu yang berjuang
Meski tidak lengang dan penuh sesak
Tentu ada ruang untuk kakimu menapak
Istirahatlah!
Aku tahu hatimu merindu
Tapi, penting untuk kamu tahu
Rindu penyakit rawan tertular
Bersamaan rinai hujan dia tertahan
Menyelinap diantara desir angin malam
Berteriak bersama lagu sumbang mengganggu tidur
Menunggu temu sebagai penawar
Karena, sejatinya aku lelah
Dimana aku harus tertawa dan menangis bersamaan
Disana temui aku yang asli
Buka tabir batas waktu
Ruang antara diri dan kepalsuan
Tempat Asing
Aku berpijak pada tempat asing
Udaranya gersang dengan bangunan yang menjulang
Lengkap lengkip dunia siang
Dengan perilaku makhluk yang usang
Aku tetap tak ingin tinggal
Keputusan terbaik saat ini
Aku memilih kembali
Alaminya emosional terpenuhi
Akan ada
New Proyek di Blog Ralie |
Produktif Menulis
30 Hari
Terhitung sejak 8 Oktober-6 November 2020
Berikut List Upload Tema; catat tanggal Tema yang ingin kamu baca ya! :)
Produktif Menulis 30 Hari
1. Memaafkan, Mendo'akan, Dan Memberi Hadiah KepadaIa Yang Melukai
2. Si Pemberontak Kecil; Motivasi Diri Tetap Merajuk
3. Tips Manajemen Waktu; Manusia Produktif
4. Bronulli; Pilihan Hidup Spesifik
5. Rok Plisket
6. Mendekap Gagal; Dikejar Gagal Kau Ku Kejar
7. Ukhuwah Virtual; Keluarga Baru
8. Pelajaran Dari Murid; Ayahku Pergi Kak
9. Murid Nomor 1 Di Sekolah; Aku Jatuh Karena Cinta
10. Sisi Positif Pandemi; Memang Ada?
11. Teman Sebangkuku Tiang Bendera
12. Me Time; Membiarkan Langkah Tersesat Di Keramaian
13. Ajari Si Kecil Buang Sampah; Menimalisir Sampah Masyarakat
14. FAL Bintang Beasiswa; LULUS?
15. Tips Memburu Beasiswa
16. Siapa Saya? Kenali Diri untuk Menjadi Produktif
17. Remaja; Kami Butuh Pendengar Yang Sabar
18. Rutin Sebelum Tidur; Uangku Habis Kemana Ya?
19. Pola Asuh Anak; Cowok tuh Ga Boleh Nangis.
20. Membahas Yang Tidak Aku Publikasikan
21. Dunia Melulu, Akhiratnya?
22. Hidupku penuh Planning, Tindakannya?
23. Angka Kesukaanku 23; Aku Benci Angka Genap
24. Ilmu Falak||Andromeda
25. Peraturan, Tradisi, Batasan || Kutukan Arsitek
26. Virus Kutu Buku; Rumah Keduaku Perpustakaan
27. Menyelesaikan Masalah Tidak Dengan Kekerasan
28. Surat Dari Aku Untuk Aku
29. Tidak Punya Alasan||Menyukai Seseorang
30. 0 Yang Tidak Punya Nilai?
SI PEMBERONTAK KECIL; MOTIVASI DIRI TETAP MERAJUK
Aku Mungkin Terlihat Baik-baik Saja, tapi Sebenarnya Aku sedang Berdamai dengan Hatiku; Aku Butuh Didengarkan Source: Strong Women Do Bong Soon |
Merajuk atau dongkol, kesel, ngambek adalah keadaan dimana hati tidak dapat menerima ketidaksesuaian kondisi dengan diri kita atau ketidakmampuan berdamai dengan keadaan dan dimana paradigma tidak dapat melihat sisi kanannya, sisi baiknya, atau sisi positifnya. Kamu hanya men-judge sesuatu tersebut tidak baik melalui paradigma yang tidak bijak, kamu terlalu cepat mendiagnosa sesuatu tersebut buruk dan tidak baik. Nah, ininih sering banget ya terjadi di dalam diri kita masalahnya beragam sih ya, dan kasus ini bisa terjadi dan dialami oleh semua kalangan baik anak-anak, remaja, orang dewasa tidak memandang umur, penulis sendiri juga kerap berteman dengan dongkol, merajuk, dan memberontak .
Perihal memberontak ini lebih kompleks dan berbeda tingkatannya dari ngambek, dongkol, atau merajuk ya, Menurut KBBI Berontak adalah meronta-ronta untuk melepaskan diri, sedangkan menurut segi pandang penulis seseorang memberontak disebabkan ia ingin menyuarakan pendapatnya, ia ingin didengar, ia ingin bebas melakukan hal-hal tertentu tanpa terkekang. Namun, semua itu disampaikan dengan cara yang tidak biasa, dan biasanya dengan cara yang tidak damai, nah perkara itu alasannya beragam.
• Freedom
Kebebasan, nanya dong, memang disini ada ya manusia yang ingin dikekang? Diatur? Dibatasi? Ini ga boleh itu salah, kebebasan adalah Hak Setiap Makhluk Hidup bahkan seekor semut sekalipun memilki kebebasannya sendiri apalah lagi seorang manusia tiada seorangpun yang berhak mengikat, merenggut kebebasan seseorang meski ia adalah anakmu sendiri, istrimu sendiri. Penting kamu tahu kewajiban kamu adalah MENGARAHKAN, MENUNJUKKAN, MEMBERI PENDAPAT, MENYARANKAN, bukan MEMAKSAKAN KEHENDAK KAMU. Banyak sih kasus seperti ini dimana orangtua ingin hal yang terbaik bagi anaknya atau suami kepada istrinya atau sebaliknya hingga ia salah Menyampaikan kasih sayangnya dan malah mengekang. Yuk, lebih bijak lagi rangkul hati mereka dan dengarkan aspirasi mereka.• Kamu Tuh Masih Kecil
“Kamu bandel banget sih, dibilangin ga mendengar, emang kamu tahu itu gimana? Masih kecil jangan sok tahu, ntar kalau gini siapa yang susah?” Ungkapan seperti ini saat kamu sedang menasihati seseorang yang menurut kamu pilihan atau tindakannya salah, akan membuat ia sadar lalu mendengarkan nasihat kamu, kamu salah banget ya. Masing-masing individu itu punya kerentanan hati dan punya ke-ego-an tidak ingin disalahkan. Mau nanya memang ada ya orang yang bakal nerima nasihat kalau kamu nasihatinya sambil marah sambil merendahkan, kamu aja ga suka kan, apalagi metode ini dipakai untuk remaja yang jiwanya masih labil dan ga bis banget ya dibilangin dengan cara seperti itu, nah sebab itu lebih bijak lagi dalam menjadi penasihat dan lihatlah dengan siapa kamu berbicara “kenali lawan bicaramu agar kamu bisa menempatkan dirimu”.
• Dibandingkan
Sering sih ini, “anak tetangga aja bisa gitu masa kamu enggak?” “Lihat tuh kakak kamu!” “kapan sih kamu itu ga nyusahin?” kejam banget sih kamu bandingkan sesorang dengan orang lain, setiap individu punya potensi, minat, bakat, dan bidangnya masing-masing tidak bisa membandingkan kucing dengan lumba-lumba atau semut dengan lalat, kamu aja kalau dibandingkan juga ga suka kan. Masing-masing kita itu istimewa dengan segala sesuatu yang ada pada diri kita.
Beberapa hal diatas adalah sedikit dari begitu macam hal penyebab pemberontakan kerap terjadi, sekarang mari kita bahas mengenai ciri-ciri pemberontakan wah kalau bagian ini penulis membatasi objek kita objek pemberontakan ini, menurut penulis pribadi yang kerap terjadi di anak-anak 4-14 tahun, kalau yang remaja 15 tahun keatas masalah yang menyebabkan kemudian tindakannya juga kerap lebih kompleks ya.
Jangan Ajarkan Aku Memberontak sejak Dini; Aku Punya Hak Didengarkan Source: story's IG @jeromepolin |
• Ga Mau Makan
Sering sih ini, ketika anak-anak memberontak yang biasa ia lakukan adalah “Ga mau makan, ga mau mandi, ga mau ini, ga mau itu” diam aja ngambek di kamar seharian sampai apa yang ia tujukan tersampaikan atau jika tidak ada pilihan ia akan berdamai dengan keadaan dengan berat hati.
• Banting Barang
Nah Ini tuh sedikit kompleks juga ya, bayangin anak kamu atau adik kamu ngambek tapi setiap ngambek hobi banting barang dari mulai pintu, piring, gelas, vas bunga pokoknya menghancurkan apapun didekatnya, yang ini tipe merugikan dan buat berisik plus membakar emosi ya. Wadduh sebaik mungkin segera berdamai dengannya namun tidak serta merta menyetujui apa yang ia inginkan toh ternyata yang ia ajukan adalah hal yang tidak baik masa iya sih disetujui. Untuk menghadapi tipe ini lakukan pendekatan dan ubah perangai buruknya secara bertahap namun pasti dan jamin berhasil ya
• Hobi Petak Umpet
Nah kalau yang ini tipe yang hobi kabur dari rumah kalau ngambek atau hobi sembunyi pokoknya biar orang tuanya atau keluarganya kejer bingung nyariin dia, dia diem ga banyak nangis atau merengek tapi tiba-tiba sudah hilang, berbahaya ya kalau dia kaburnya kejauhan gimana, kalau terjadi hal buruk gimana, (hmmm... tipe ini pasangin pelacak ya di tubuhnya heheh canda-canda) pada intinya kita harus peka dan lebih perhatian pada setiap anggota keluarga jangan biarkan Si Pemberontak tidak tapi semua anggota keluarga merasa asing dan tidak mendapatkan perhatian.
• Merengek
Pemberontak tipe ini hobinya ribut buat pusing dengan rengekannya senjata andalannya adalah menangis sambil merengek hal yang ingin ia dituruti. Wah wah yang ini buat berisik dan pusing ya . Gimana nih, dituruti tapi salah atau dibiarkan sampaidia capek terus diam sendiri? Saran nih lakukan pendekatan buat lunak hatinya ketika sudah melunak nasihati secara berkala tidak hanya saat ia sedang memberontak tapi ketika ia sedang baik-baik saja dan welcome untuk menerima nasihat nah lakukan pembangunan karakter disana.
Memang kalau menghadapai seorang pemberontak itu harus sabar banget ya jangan gegabah ambil langkah sehingga akan berakibat fatal bukannya berhasil melunakkannya eh malah ia semakin nekat dan menjauh. Tapi ada beberpa poin dimana ini tidak salah kamu perjuangkan
• Kamu Pemimpin
Kamu adalah pemimpin atas diri kamu jadi jangan mau dipimpin atau dijadikan boneka oleh pihak lain, untuk beragam saran, opini, dan argumentasi bijaklah memilih dan memilah yang mana yang ingin kamu dengarkan, tapi ingat tetap cerdas dalam menerima masukan jangan malah kamu mendengarkan masukan yang akan mendorongmu ke jurang atau bahkan terlalu batu untuk menerima uluran tangan orang lain untuk menolongmu yang tengah di tepi jurang.
• Hak Didengarkan
Kamu bukan manusia yang hanya untuk mendengar, mendengar segala peraturan tanpa berhak mengeluarkan aspirasi dan penolakan, kamu punya hak didengar dan mengeluarkan pendapat. Perjuangkan hak kamu dan aspirasi kamu jika memang itu yang terbaik suarakan suara kamu dan jangan mau ditindas atas hak kamu untuk didengarkan dan mengeluarkan pendapat.
• Kebebasan Memilih
Kebebasan adalah Hak Setiap Makhluk tiada seorangpun yang berhak merenggutnya, jangan mau laksana burung dalam sangkar punya sayap untuk terbang bebas malah dikurung dan direnggut kebebasannya. Kamu berhak memilih jalan mana yang ingin kamu lalui dalam menjalani hidup ini, ingat sekali lagi jangan terlalu batu dan keras dalam menganalisis pendapat orang lain.
Dewasalah dan Bijaksanalah dalam menentukan sikap dan tindakan dalam menjalani hidup, sekuat apapun sesorang mengaturmu coba pikirkan yang menjalani hidup siapa? dia atau kamu? Ini hidup kamu atau hidup mereka? Nah, sebab itu kamu harus cerdas menentukan sikap dan menggunakan kebebasan dalam menjalani hidup dengan baik seperti apa yang ingin kamu capai. Hiduplah diatas pilihanmu sendiri dan pastikan kamu berdiri dengan baik.
NB :
• Penulis sendiri juga kadang kerap memberontak disebabkan berbagai hal heheh “kita itu memang punya ke-ego-an tidak ingin disalahkan dan selalu ingin didengarkan yang kerap membuat kita menutup paradigma melihat ke sisi lainnya”
• Ketika keadaan tidak berpihak padamu cobalah luahkan hati dan luaskan pikiran lihat kepada sisi terbaiknya jangan gegabah sehingga menyulitkan diri sendiri.
• Kamu dilengkapi hati dan akal untuk melihat sesuatu dengan pikiran dan perasaan.
Langkah kerap tersesat, hati kerap merasa penat, dan kita kerap tidak bisa berdamai dengan keadaaan ataupun hati yang lain. Pondasi hidup harus kokoh jika tidak angin kecilpun akan merobohkan sebuah peradaban.
#SiKecilKuPemberontak #HakDidengar #HidupKamuYangJalani #TurunkanKeegoanYangMalahMenyulitkanDirimuSendiri
KITA KADANG GITU
MEMAAFKAN, MENDOAKAN DAN BERI HADIAH KEPADA IA YANG MELUKAI
Turunkan Kadar Kerentanan dan Ke-Ego-an Hatimu |
Suatu hari seorang Ayah memberikan sebuah papan persegi panjang ke pada putranya, sang putra memiliki seorang sahabat yang kerap sekali mereka bertengkar, masalahnya beragam terkadang beda pendapat, rebutan mainan, atau cekcok sepele yang tidak bisa terelakkan namun seperti pertengkaran di dalam persahabatan pada umumnya hanya bertahan 30 menit atau 1 jam kemudian mereka berbaikan lagi(kalau kata mamak penulis pertengkaran dalam persahabatan adalah bumbu-bumbunya yang tanpa itu tidak lengkap dan katanya pertengkaran biasanya akan membuat persahabatan semakin erat-hmmm apa iya?🙄).
Ayahnya berkata, ketika kau sedang kesal dengan sahabatmu atau kalian bertengkar tancapkanlah sebuah paku di atas papan itu dan setiap ketika kalian berbaikan cabutlah pakunya kembali. Esok harinya sang Putra telah menancapkan sebuah paku diatas papan, lusanya paku tersebut tidak dicabut malah memiliki teman begitu sampai 7 hari papan tersebut hampir penuh dengan paku yang menancap, lalu dengan bersungut-sungut sang Putra menemui Ayahnya, sang Ayah bertanya apa yang terjadi ia menjelaskan bahwa sahabatnya selalu membuat kesal dan sangat egois alhasil setiap hari hanya pertengkaran sehingga papan ini penuh dengan paku yang menancap. Ayahnya menasihati “turunkanlah kadar kerentanan hatimu sedikit saja begitu pula keegoisan dirimu begitu setiap harinya turunkan kadar itu sampai kau hampir tidak memilikinya, diantara kalian harus ada yang mengalah dan siap mencair lebih dulu”. Keesokan harinya sang Putra menerapkan ucapan ayahnya benar saja satu persatu paku yang menancap pun ia cabut dan suatu malam ia menemui Ayahnya dengan senyum sumringah sambil memamerkan papan yang sudah tidak ada lagi paku yang menancap diatasnya.
“kau berhasil,” ucap sangat Ayah “hmmm” ia menggangguk masih dengan senyum yang sama.
Ayahnya mengambil papan itu “paku itu memang sudah tidak menancap lagi, tapi lihatlah bekas yang ia tinggalkan di papan ini, membuat papan ini berlubang . Apakah kau bisa membuat papan ini seperti semula sebagaimana keadaannya dulu? Tidak tentu saja tidak. Begitulah terkadang saat kau bertengkar dengan sahabatmu perkataanmu, perilakumu, bahkan tatapan matamu mungkin saja melukai hatinya dan membuat luka disana, ia memang memaafkanmu dan kamu memaafkannya lalu kalian berbaikan jika tidak papan ini tidak mungkin hanya menyisakan lubang begini melainkan tentu masih ada paku yang menancap bukan?” Sang Ayah sembari mengelus lembut kepala putranya.
NB :
• Bukankah kita kerap begitu? Mudah menganggap salah perbuatan orang lain, mudah sakit dan kecewa dengan perilaku orang lain yang tidak sesuai dengan kriteria hati kita, mudah ambil pusing dengan sikap orang lain alhasil semua hanya membuat penyakit di hati dan sesak saja. Sebab kadar keegoan dan kerentanan hati kita begitu tinggi dan kita kerap tidak menerima perbedaan sikap dan keadaan dari orang lain. “Allah saja Sang Maha Pencipta Maha Pemaaf”.
Saya hanya ciptaannya. Benar, tapi pernahkah kamu membaca sirah Rasulullah? Bagaimana perjuangan hijrah Beliau? Bagaimana penduduk Makkah pada zaman Jahiliyyah menolak mentah-mentah dakwah beliau tidak puas dengan menolak mereka malah menyerang Beliau tidak hanya dari menyakiti hati Beliau namun juga menyakiti fisik Beliau, mencaci memaki sudah biasa dan kerap mereka lakukan bahkan melempar dengan batu, meludahi, dan juga melempar dengan kotoran bahkan mereka sengaja menaruh duri pada jalan yang kerap dilalui Rasullulah hanya untuk melihat Rasullulah terluka dan menyerah di jalan Tauhid . Jika Beliau menyerah maka tentu tiada cahaya yang akan memerangi kejahilan dan menjadi Rahmat bagi alam semesta. Namun, tidak Rasullulah tetap sabar dan berdoa kepada Allah. Agar membukakan hati dan memberi hidayah kepada mereka yang menyakitinya, keadaan itu jauh bahkan tidak layak disandingkan dengan semua keadaan kita yang kerap menutup hati dari memaafkan orang lain apalagi mendoakan kebaikan untuk mereka yang telah menyakiti alih alih demikian kita tak jarang mengkaji mengungkit hal baik yang telah kita bagi dengannya (betapa malunya diri ini-jika membaca Sirah dakwah Rasullulah laksana tertampar tampar hati ini dan memerah karena begitu malunya ). Yukkk lebih baik daan berusaha yang terbaik setiap harinya!
• Memaafkan kesalahan orang lain dan mendoakan kebaikan kepadanya adalah hal yang tentu harus kita terapkan dan harus kita miliki untuk menghindari hati dari sifat pendendam. Tapi pernahkah kamu membalas perilaku buruk dari orang yang menyakitimu dengan seperti memberikan ia hadiah atau memperlakukan ia dengan baik? Seperti pepatah “membalas keburukan dengan kebaikan-membalas lemparan batu dengan melempar roti” pernah? Jika iya, pertahankan ya dan terus lakukan.
Tapi sih biasanya, “boro-boro memberi hadiah, udah gua maafkan aja syukur tuh orang. Lah-lah ketika gua dilempar batu iya gua lempar pakai bunga sekalian pas bunganya” Astaghfirullah siapa itu, tidak ya tidak boleh yukk menjadi baik setiap harinya!
• Sebenarnya ketika kadar kerentanan hati dan keegoisan kita begitu menjulang kita tidak hanya mendzolimi hati manusia lain namun kita juga mendzolimi hati kita sendiri, membuat dan membiarkan diri kita sakit, ketika hati kita sakit tentu seluruh tubuh juga merasakannya kita tidak nyaman ketika bertemu dengannya bahkan hanya memikirkannya bisa membuat kita kesal dan kepala pusing. Berarti hal tersebut tidak hanya menyakiti pihak lain namun juga menyakiti diri sendiri, jelas ya tidak ada alasan untuk memelihara sikap seperti demikian. Dan tidak jemu kembali Hayuk menjadi baik dan berusaha hal terbaik setiap harinya-dan hari hari pun menjadi Hari Baik.
• Ilmu Masyaallah ini penulis temukan dari ukhuwah yang Allah tetapkan menjadi Rezeky untuk Penulis.
Masyaallah Tabarakallah Tesekur ederim 😘